Profil Desa Botorejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Botorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Botorejo

Tentang Kami

Jelajahi profil Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Purworejo. Kenali potensi desa yang bertumpu pada harmoni pertanian terpadu, geliat UMKM pengolahan pangan, dan semangat gotong royong masyarakat dalam membangun desa yang mandiri dan sejahtera. 3 Poin Ut

  • Pertanian Terpadu

    Perekonomian desa ditopang oleh sistem pertanian terintegrasi yang menggabungkan budidaya padi, palawija, dan sektor peternakan sebagai sumber pendapatan utama dan ketahanan pangan.

  • Geliat UMKM Lokal

    Desa Botorejo menunjukkan semangat kewirausahaan melalui tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di bidang pengolahan hasil pertanian dan makanan ringan.

  • Modal Sosial yang Kuat

    Semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat menjadi fondasi utama dalam setiap program pembangunan desa, mulai dari infrastruktur hingga kegiatan sosial keagamaan.

XM Broker

PURWOREJO – Di tengah lanskap agraris Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, terdapat sebuah desa yang hidup dalam harmoni antara tradisi pertanian dan semangat kewirausahaan yang terus tumbuh. Desa Botorejo, sebuah komunitas yang dinamis, menjadikan sektor pertanian terpadu sebagai fondasi ekonominya, sembari terus mendorong geliat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pilar pendukung. Dengan modal sosial yang kuat, desa ini secara konsisten bergerak menuju kemandirian dan kesejahteraan.

Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif

Desa Botorejo merupakan salah satu dari 26 desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara topografi, wilayahnya didominasi oleh dataran rendah dengan hamparan lahan persawahan yang subur, menjadikannya lokasi yang sangat ideal untuk kegiatan agrikultur. Berdasarkan data pemerintah daerah, luas wilayah Desa Botorejo ialah sekitar 115 hektare (1,15 km²).Letak geografisnya yang strategis diapit oleh beberapa desa lain turut membentuk interaksi sosial dan ekonomi yang dinamis. Batas-batas wilayah administratif Desa Botorejo yakni:

  • Berbatasan dengan Desa Pekutan

  • Berbatasan dengan Desa Jatingarang

  • Berbatasan dengan Desa Sucenjuru Tengah

  • Berbatasan dengan Desa Tangkisan

Aksesibilitas menuju Desa Botorejo terbilang cukup baik, terhubung oleh jalan desa yang telah diperkeras dan dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Kedekatannya dengan pusat pemerintahan kecamatan dan jalur-jalur utama di Kabupaten Purworejo mempermudah mobilitas penduduk serta distribusi hasil pertanian dan produk UMKM.

Demografi dan Struktur Sosial

Berdasarkan data kependudukan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Botorejo dihuni oleh sekitar 2.350 jiwa. Dengan luas wilayah 1,15 km², desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 2.043 jiwa per km². Angka ini mencerminkan permukiman yang cukup padat dan komunitas yang erat.Struktur mata pencaharian penduduk sangat khas dengan karakteristik desa agraris. Mayoritas kepala keluarga bekerja sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Di samping itu, sektor peternakan dan usaha kecil menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan. Sebagian kecil lainnya bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN), pedagang, dan karyawan swasta di kota-kota terdekat.Kehidupan sosial masyarakat Desa Botorejo sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tidak hanya terlihat dalam kegiatan seremonial atau keagamaan, tetapi juga terimplementasi dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat musim tanam, panen, atau ketika ada warga yang sedang membangun rumah. Solidaritas sosial yang tinggi ini menjadi modal penting dalam menyukseskan berbagai program pembangunan di tingkat desa.

Perekonomian Desa: Pilar Pertanian dan Tumbuhnya UMKM

Perekonomian Desa Botorejo ditopang oleh dua sektor utama yang saling melengkapi: pertanian terpadu dan UMKM. Kombinasi keduanya menciptakan struktur ekonomi yang tangguh dan berdaya saing di tingkat lokal.Sektor pertanian menjadi tulang punggung utama. Lahan sawah yang subur didukung oleh jaringan irigasi yang relatif baik, memungkinkan petani untuk menanam padi dua hingga tiga kali dalam setahun. Padi menjadi komoditas andalan yang hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga dipasok ke pasar-pasar di Purworejo. Selain padi, para petani juga aktif menanam palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang hijau sebagai bagian dari sistem rotasi tanaman. Praktik ini bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah dan memberikan pendapatan alternatif di luar musim panen padi.Di samping tanaman pangan, sektor peternakan juga berkembang cukup baik. Hampir setiap rumah tangga petani memiliki ternak seperti sapi, kambing, atau unggas. Peternakan ini dijalankan sebagai usaha sampingan yang terintegrasi dengan pertanian. Ternak tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan saat dijual, tetapi kotorannya juga diolah menjadi pupuk kandang organik untuk menyuburkan lahan pertanian, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.Seiring berjalannya waktu, semangat kewirausahaan mulai tumbuh di kalangan masyarakat Botorejo. Berbagai UMKM, khususnya di sektor pengolahan makanan, mulai bermunculan. Usaha ini umumnya berskala rumahan dan dikelola oleh para ibu rumah tangga. Produk yang dihasilkan antara lain makanan ringan tradisional seperti keripik, rengginang, dan aneka kue basah. "Geliat UMKM ini sangat membantu perekonomian keluarga. Meskipun skalanya masih kecil, usaha ini memberikan penghasilan tambahan yang berarti," ujar seorang pendamping desa dalam sebuah diskusi pemberdayaan ekonomi lokal.

Pemerintahan Desa dan Pembangunan Infrastruktur

Pemerintahan Desa Botorejo dijalankan secara profesional oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, dengan pengawasan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Balai Desa berfungsi sebagai pusat pelayanan publik dan titik koordinasi seluruh kegiatan pembangunan yang didanai dari berbagai sumber, termasuk Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama pemerintah desa. Sebagian besar jalan lingkungan telah mendapatkan perbaikan melalui rabat beton atau aspal, memastikan kelancaran akses bagi warga. Fasilitas umum seperti masjid dan mushola terawat dengan baik dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial. Di bidang pendidikan, terdapat Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang melayani kebutuhan pendidikan dasar bagi anak-anak desa.Untuk layanan kesehatan, masyarakat mengandalkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif setiap bulannya untuk memantau kesehatan ibu dan anak, serta keberadaan Poliklinik Desa (Polindes) untuk penanganan kesehatan dasar. Ketersediaan jaringan listrik dan sinyal telekomunikasi yang stabil juga turut mendorong kemajuan desa, membuka akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat.

Tantangan Pembangunan dan Peluang Masa Depan

Seperti desa-desa lainnya, Botorejo juga menghadapi serangkaian tantangan dalam perjalanannya menuju kemajuan. Di sektor pertanian, tantangan klasik seperti fluktuasi harga gabah saat panen raya, serangan hama, dan dampak perubahan iklim masih menjadi isu yang perlu diantisipasi. Selain itu, regenerasi petani menjadi perhatian serius, di mana minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian cenderung menurun.Di sektor UMKM, tantangan utamanya terletak pada peningkatan skala usaha. Sebagian besar masih terkendala oleh kemasan produk yang kurang menarik, branding yang belum kuat, serta akses pemasaran yang terbatas pada lingkup lokal. Diperlukan adanya pelatihan intensif mengenai pengemasan, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran digital.Meskipun demikian, Desa Botorejo menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Peluang untuk menciptakan produk unggulan desa dari sektor UMKM sangat terbuka lebar. Dengan sentuhan inovasi pada resep dan kemasan, produk makanan ringan lokal bisa dipasarkan ke supermarket atau toko oleh-oleh modern. Program "One Village One Product" (OVOP) dapat menjadi strategi yang efektif untuk memfokuskan pengembangan pada satu produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi.Selain itu, potensi agrowisata berbasis pengalaman juga dapat dijajaki. Pengunjung dapat ditawari paket wisata untuk merasakan kehidupan sebagai petani, belajar menanam padi, hingga ikut serta dalam proses pembuatan makanan olahan di rumah-rumah produksi UMKM.

Penutup

Desa Botorejo ialah representasi dari sebuah desa yang berdaya, yang membangun kekuatannya dari fondasi pertanian yang kokoh dan semangat wirausaha warganya. Dengan modal sosial berupa gotong royong yang mendarah daging, serta dukungan infrastruktur yang terus membaik, desa ini memiliki lintasan yang jelas menuju masa depan yang lebih cerah. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, Desa Botorejo berpotensi besar untuk menjadi desa percontohan yang mandiri secara ekonomi, tangguh secara sosial, dan sejahtera bagi seluruh warganya.